Search

Wednesday, April 6, 2016

Amed dan Tulamben, Karangasem, Bali

Amed

Amed terletak diujung Timur Bali, desa Abang, kabupaten Karangasem yang terdiri dari 7 desa secara berurutan Amed, Jemeluk, Bunutan, Lipah, Selang, Banyuning dan Aas. Jarak desa satu dengan yang lain sangat berdekatan. Amed merupakan daerah yang dikembangkan sebagai daerah wisata belakangan ini. 

Pantai Amed dengan Gunung Batur yang terlihat jelas

Belum banyak wisatawan yang datang ke sini. Mungkin karena letaknya yang cukup jauh dari pusat Bali atau bandara Ngurai Rai. Dari daerah Canggu ditempuh dalam waktu 2.5-3 jam. 

Pemandangan Gunung Batur yang bisa dilihat sepanjang perjalanan

Pemandangan sepanjang menuju ke Amed sangat menyejukkan dengan hamparan sawah yang menghijau dan udara yang segar. 

Hamparan sawah yang menghijau
Kebanyakan penduduk di sana berprofesi sebagai nelayan dan juga petani garam. Ini bisa dilihat dari ratusan jukung yang standby di sepanjang pantai disemua desa.

Ratusan Jukung disepanjang pantai






Transportasi dari desa satu ke desa yang lain bisa menggunakan motor ataupun sewa mobil. Tidak ada angkutan umum di sana.

Perahu Jukung 



Kebanyakan wisatawan berkunjung ke sini untuk snorkling dan diving. Pasir hitam, air sangat jernih dan tenang,biota laut yang beraneka ragam serta terumbu karang yang terjaga menambah kesempurnaan untuk aktivitas snorkling dan diving. Tempat snorkling dan diving yang paling banyak dikunjugi adalah “Japanese Shipwreck” di Banyuaning

Pemandangan Sunset di desa Jemeluk dengan latar Gunung Batur

Kehidupan di Amed tidak terlalu ramai seperti di daerah Kuta. Tampak sepi dan tenang khas suasana pedesaan yang masih tradisional. Sudah cukup banyak fasilitas homestay, hotel dan juga bungalow. Saya menginp di homestay kecil kalo nggak salah namanya homestay Joy di desa Jemeluk. Tarif-nya 150rb/hari dengan free breakfast.



Cuman ada sedikit warung-warung serta restauran yang bertebaran. Kalau makan harus ke pusat Amed. cukup mahal untuk wisatawan lokal dengan taste yang kurang bagi saya. Kalo mau hemat ada warung kecil di desa Bunutan yang bisa minum kopi dan makan mie saja dengan harga wajar.

Sunrise di desa Bunutan

Tulamben


Tulamben juga terkenal dengan wisata snorkling dan diving-nya. Tulamben letaknya  tidak jauh dari Amed. Jaraknya sekitar 20-30 menit. Saya hanya mampir sebentar karena tidak banyak yang bisa saya explore disana. Saya lihat banyak bule dengan pakaian diving siap-siap menyelam. Area yang paling banyak dikunjungi untuk snorkling dan diving adalah “Liberty Shipwreck

Pantai di Tulamben dengan air yang tenang



2 comments: